Welcome to bocah koplak's blog Thank's to visit...!!!! don't forget? follow me please...

Selasa, 02 Agustus 2011

Pengertian Budaya Kerja dan Manfaat Penerapannya

A. Arti Definisi / Pengertian Budaya Dan Kebudayaan
     Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). 
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.

B. Arti Definisi / Pengertian Budaya Kerja
    Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. (Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM )

C. Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja
     Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. meningkatkan kebersamaan
2. meningkatkan jiwa gotong royong
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan rasa kekeluargaan
5. meningkatkan jiwa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.

organisasi.org

Senin, 06 Juni 2011

Kenapa Asap Rokok Lebih Berbahaya Dari Asap Kendaraan??

          Kadang masyarakat bertanya kenapa asap rokok lebih diperhatikan dibanding dengan asap yang keluar dari kendaraan. Hal ini karena asap rokok lebih berbahaya dibandingkan asap kendaraan. Kenapa begitu? "Tentu semua memang berbahaya, tapi polutan dari asap kendaraan lebih sedikit kandungan yang berbahayanya, kalau tidak salah tidak sampai 10 seperti karbon monoksida, sulfur dan nitrogen," ujar dr H Azimal, M.Kes selaku Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes dalam acara temu media menyambut Hari Tanpa Tambakau Sedunia dengan tema: Melalui Regulasi terbaik, Kita Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Merokok di gedung Kemenkes, Jumat (27/5/2011). Sedangkan berbagai studi menjelaskan bahwa di dalam asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia racun (toksik) dan 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik). Hal ini yang menjelaskan mengapa asap rokok lebih berbahaya dibanding asap kendaraan.

          Selain itu bukti-bukti ilmiah juga telah menunjukkan hubungan antara rokok dengan terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penyakit sistem saluran pernapasan, penyakit gangguan reproduksi dan juga kehamilan. "Asap rokok itu kalau ditiupkan ke meja agak susah hilangnya karena dia lengket, jadi bagaimana jadinya jika asap itu masuk ke dalam paru-paru yang makin lama bisa makin banyak jumlahnya," ungkapnya. dr Azimal menuturkan lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. Jika anak-anak ini sering terpapar asap rokok maka ia bisa mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronchitis, infeksi saluran pernapasan, telinga dan asma. "Misalnya dalam satu rumah bapaknya merokok dan ada bayi, maka bayi tersebut bisa saja mengalami gangguan pertumbuhan," ujar dr Azimal.

          Diperkirakan bau asap rokok yang susah hilang ini karena asap rokok terbuat dari rantai molekul yang panjang, sehingga butuh waktu yang lama atau sulit untuk dihilangkan terutama pada kain. Selain itu asap rokok yang dihasilkan umumnya mengandung banyak zat atau residu.
Banyaknya dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari asap rokok bagi kesehatan seseorang itulah yang membuat asap rokok lebih mendapatkan perhatian, meski begitu bukan berarti asap kendaraan tidak berbahaya karena di dalamnya tetap mengandung senyawa yang beracun bagi tubuh.


Beberapa Cara Kreatif Stop Kecanduan Rokok

          Berhenti merokok bukan perkara mudah. Coba saja tanya pada mereka para pecandu. Yohanes Mellencamp, bintang rock berusia 58, adalah satu sosok yang merasakan betapa sulitnya melepaskan diri dari cengkaraman tembakau. Ia pernah terkena serangan jantung pada 1994, tetapi masih tetap saja merokok. Putranya yang berusia 14 tahun, Speck, bahkan harus menggalang dukungan di situs jejaring sosial Facebook bertajuk "1.000.000 dukungan buat Mellencamp untuk menghentikan kebiasaan merokoknya". 

          Jika dukungan itu mencapai satu juta, Mellencamp berjanji akan melupakan rokok seumur hidupnya. Hingga Januari 2010, hampir 290.000 facebookers telah menyatakan dukungan dan suatu hari angka satu juta mungkin akan tercapai. Anda tentu tak perlu menjadi bintang rock dulu untuk menemukan cara kreatif menghentikan rokok. Inilah beberapa cara kreatif berdasarkan pengalaman para eks-perokok di Amerika Serikat yang berhasil mengakhiri kebiasaan buruknya :

1. Mengubur rokok
"Aku pernah membungkus beberapa pack rokok dalam sebuah tas plastik dan menguburnya di suatu pot bunga di belakang rumah. Ketika saya harus menggalinya lagi, peraslah rokok itu dan dan kubur lagi kemasan rokok itu setiap kali saya ingin merokok. Itulah pengalaman 18 -tahun yang lalu!" -- Pat Owens, Valley Stream, NY.

2. Bertaruh demi hadiah
"Saya berhenti merokok pada Februari 2002. Teman saya bertaruh bahwa saya tak bisa meninggalkan rokok dan saya menerima taruhan itu. Taruhannya adalah saya harus puasa merokok selama bulan dan jika sanggup, saya ditraktir makan steak di di Brooklyn. Kisah lucunya adalah, butuh waktu lama untuk mendapat traktiran itu, bahkan sampai sembilan bulan!" -- Eric Katzman, Queens, NY.

3. Membayar denda
"Dua dari sahabat saya setuju untuk berhenti merokok atau membayar orang lain 1.000 dollar jika mereka tidak bisa. Jujurlah, kompetitif, dan bangkrut, itu akan berhasil! Sejak saat itu, tak satu pun dari dua sahabat saya yang merokok," ungkap Mikropon P., Newport, RI.

4. Bunuh kecanduan
"Sepupuku sudah merokok selama 20 tahun. Dia berhenti dengan cara yang unik. Ia awalnya makan biskuit Milkbone untuk anjing! Dia mengunyahnya untuk membunuh kecandan dan dia berhenti." -- Chris T., New York, NY.

5. Buat perjanjian
"Sebagai kompensasi atas mahalnya biaya menghentikan kebiasaan membeli rokok tiap hari, saya buat perjanjian dengan diri bahwa saya akan bebas kapan saja untuk membeli karcis lotere, tanpa merasa bersalah. Sejak saat itu, saya belum pernah merokok lagi selama 25 tahun lamanya, dan merasa nyaman untuk mengatakan saya tidak pernah akan melakukannya. Saya ingin katakan bahwa di antara salah satu karcis lotere itu berhadiah sejuta dolar, tetapi itu tidak pernah terjadi — paling tidak belum!" —Liz Rubin, Potomac Utara, Milidarcy.

6. Minum ramuan baking soda
"Saya membaca sebuah artikel di surat kabar mengutip seorang dokter yang ingin berhenti merokok. Campurlah satu sendok makan baking soda dengan segelas air dan lalu minum dua kali sehari untuk seminggu pertama. Lalu sekali sehari untuk seminggu kedua. Saya tadinya merokok satu pack atau sekitar 30 batang rokok sehari. Saya minum dua gelas pada hari Minggu dan Senin. Rasanya seperti Alka-Seltzer (semacam vitamin c). Pada Minggu dan Senin, saya mengisap dua batang rokok. Pada Selasa saya hanya mengisap sebatang rokok dan lalu berhenti sama sekali. Saya teruskan ramuan baking soda itu sampai seminggu. Saya bahkan tak berpikir untuk meneruskannya hingga minggu kedua. Saya sudah berhenti rokok selama 20 tahun." ¬—Joanne Fanizza, Farmingdale, NY.

7. Menghipnotis diri sendiri
"Saya adalah psikolog di New Jersey. Pada 1976 lalu, saya sudah meraih gelar doktor, menjalani pelatihan hipnotis, dan menghisap sebungkus rokok setiap hari. Pada pesta Tahun Baru, seorang teman meminta saya menunjukkan ketrampilan hipnotis saya agar bisa membantunya berhenti merokok. Kami menghabiskan waktu sekitar satu jam, di mana dia dalam kondisi tak sadar. Sepekan kemudian, teman saya berbicara di telepon, dan dia sedang merokok. Di saat itu saya tersadar kalau saya tidak merokok selama minggu terakhir. Saya telah menghipnotis diri saya! Sekali dua kali keinginan merokok pernah muncul lagi, tapi sekarang saya bahkan tak pernah memiikirkannya lagi; Saya tak pernah lagi mengisap rokok lebih dari 30 tahun." —Sheila Sidney Bender, PhD, Florham Park, NJ.

8. Mulailah dari yang kecil
" Saya buat perjanjian dengan diri saya, maka saya bisa berhenti. Saya tak bisa mengisap sebatang rokok seminggu jika langsung menghentikan kebiasaan merokok sebungkus. Musim panas lalu, saya hanya yang mengisap dua batang rokok dan selama musim gugur, saya tak merokok sama sekali. Saya kira, sudah selesai!"

Sumber : depkes; kompas.com

Sabtu, 23 April 2011

Perkembangan Teknologi di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Kebudayaan

Revolusi Industri

Perkembangan Teknologi di Indonesia mungkin tidak jauh dari banyaknya pengaruh asing yang masuk ke dalam. Mulai dari Revolusi Industri 1760-1830 (T.S. Ashton) dengan ditemukannya mesin-mesin yang bisa dibilang cukup canggih pada jamannya. Mulai dari jaman tersebut, muncul banyak ilmuwan yang mulai memikirkan bagaimana kelanjutan teknologi yang ditemukan mereka. Faktor yang melatar belakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
                      Mesin uap Watt di Madrid. Pengembangan mesin uap memulai revolusi industri di Britania Raya
                 Mesin uap diciptakan untuk memompa air dari tambang batu bara, membuat mereka menjadi lebih dalam.

Dampak Sosial

Buruh anak banyak ditemukan pada masa Revolusi Industri, walaupun sebelum masa Revolusi Industri telah berkembang. Anak - anak dipaksa bekerja dengan gaji yang kecil dan pendidikan yang minim. Beberapa jenis kekerasan juga terjadi di tambang batu bara dan industri tekstil. Kejadian ini terus terjadi hingga terbentuknya undang - undang pabrik Factory Acts di tahun 1833 dan 1844 yang melarang anak dibawah 9 tahun untuk bekerja, anak dilarang bekerja pada malam hari dan jam kerja 12 jam per hari untuk anak dibawah 18 tahun.
Tempat tinggal pada masa Revolusi Industri beraneka ragam dari kondisi rumah yang sangat baik dan pemilik yang makmur hingga perumahan sempit di daerah perkumuhan. Rumah kumuh ini menggunakan toilet bersama serta keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai macam penyakit juga kerap terjadi seperti wabah kolera, cacar air.


Globalisasi


Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

sumber : id.wikipedia.org