Welcome to bocah koplak's blog Thank's to visit...!!!! don't forget? follow me please...

Senin, 06 Juni 2011

Kenapa Asap Rokok Lebih Berbahaya Dari Asap Kendaraan??

          Kadang masyarakat bertanya kenapa asap rokok lebih diperhatikan dibanding dengan asap yang keluar dari kendaraan. Hal ini karena asap rokok lebih berbahaya dibandingkan asap kendaraan. Kenapa begitu? "Tentu semua memang berbahaya, tapi polutan dari asap kendaraan lebih sedikit kandungan yang berbahayanya, kalau tidak salah tidak sampai 10 seperti karbon monoksida, sulfur dan nitrogen," ujar dr H Azimal, M.Kes selaku Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes dalam acara temu media menyambut Hari Tanpa Tambakau Sedunia dengan tema: Melalui Regulasi terbaik, Kita Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Merokok di gedung Kemenkes, Jumat (27/5/2011). Sedangkan berbagai studi menjelaskan bahwa di dalam asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia racun (toksik) dan 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik). Hal ini yang menjelaskan mengapa asap rokok lebih berbahaya dibanding asap kendaraan.

          Selain itu bukti-bukti ilmiah juga telah menunjukkan hubungan antara rokok dengan terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penyakit sistem saluran pernapasan, penyakit gangguan reproduksi dan juga kehamilan. "Asap rokok itu kalau ditiupkan ke meja agak susah hilangnya karena dia lengket, jadi bagaimana jadinya jika asap itu masuk ke dalam paru-paru yang makin lama bisa makin banyak jumlahnya," ungkapnya. dr Azimal menuturkan lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. Jika anak-anak ini sering terpapar asap rokok maka ia bisa mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronchitis, infeksi saluran pernapasan, telinga dan asma. "Misalnya dalam satu rumah bapaknya merokok dan ada bayi, maka bayi tersebut bisa saja mengalami gangguan pertumbuhan," ujar dr Azimal.

          Diperkirakan bau asap rokok yang susah hilang ini karena asap rokok terbuat dari rantai molekul yang panjang, sehingga butuh waktu yang lama atau sulit untuk dihilangkan terutama pada kain. Selain itu asap rokok yang dihasilkan umumnya mengandung banyak zat atau residu.
Banyaknya dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari asap rokok bagi kesehatan seseorang itulah yang membuat asap rokok lebih mendapatkan perhatian, meski begitu bukan berarti asap kendaraan tidak berbahaya karena di dalamnya tetap mengandung senyawa yang beracun bagi tubuh.


Beberapa Cara Kreatif Stop Kecanduan Rokok

          Berhenti merokok bukan perkara mudah. Coba saja tanya pada mereka para pecandu. Yohanes Mellencamp, bintang rock berusia 58, adalah satu sosok yang merasakan betapa sulitnya melepaskan diri dari cengkaraman tembakau. Ia pernah terkena serangan jantung pada 1994, tetapi masih tetap saja merokok. Putranya yang berusia 14 tahun, Speck, bahkan harus menggalang dukungan di situs jejaring sosial Facebook bertajuk "1.000.000 dukungan buat Mellencamp untuk menghentikan kebiasaan merokoknya". 

          Jika dukungan itu mencapai satu juta, Mellencamp berjanji akan melupakan rokok seumur hidupnya. Hingga Januari 2010, hampir 290.000 facebookers telah menyatakan dukungan dan suatu hari angka satu juta mungkin akan tercapai. Anda tentu tak perlu menjadi bintang rock dulu untuk menemukan cara kreatif menghentikan rokok. Inilah beberapa cara kreatif berdasarkan pengalaman para eks-perokok di Amerika Serikat yang berhasil mengakhiri kebiasaan buruknya :

1. Mengubur rokok
"Aku pernah membungkus beberapa pack rokok dalam sebuah tas plastik dan menguburnya di suatu pot bunga di belakang rumah. Ketika saya harus menggalinya lagi, peraslah rokok itu dan dan kubur lagi kemasan rokok itu setiap kali saya ingin merokok. Itulah pengalaman 18 -tahun yang lalu!" -- Pat Owens, Valley Stream, NY.

2. Bertaruh demi hadiah
"Saya berhenti merokok pada Februari 2002. Teman saya bertaruh bahwa saya tak bisa meninggalkan rokok dan saya menerima taruhan itu. Taruhannya adalah saya harus puasa merokok selama bulan dan jika sanggup, saya ditraktir makan steak di di Brooklyn. Kisah lucunya adalah, butuh waktu lama untuk mendapat traktiran itu, bahkan sampai sembilan bulan!" -- Eric Katzman, Queens, NY.

3. Membayar denda
"Dua dari sahabat saya setuju untuk berhenti merokok atau membayar orang lain 1.000 dollar jika mereka tidak bisa. Jujurlah, kompetitif, dan bangkrut, itu akan berhasil! Sejak saat itu, tak satu pun dari dua sahabat saya yang merokok," ungkap Mikropon P., Newport, RI.

4. Bunuh kecanduan
"Sepupuku sudah merokok selama 20 tahun. Dia berhenti dengan cara yang unik. Ia awalnya makan biskuit Milkbone untuk anjing! Dia mengunyahnya untuk membunuh kecandan dan dia berhenti." -- Chris T., New York, NY.

5. Buat perjanjian
"Sebagai kompensasi atas mahalnya biaya menghentikan kebiasaan membeli rokok tiap hari, saya buat perjanjian dengan diri bahwa saya akan bebas kapan saja untuk membeli karcis lotere, tanpa merasa bersalah. Sejak saat itu, saya belum pernah merokok lagi selama 25 tahun lamanya, dan merasa nyaman untuk mengatakan saya tidak pernah akan melakukannya. Saya ingin katakan bahwa di antara salah satu karcis lotere itu berhadiah sejuta dolar, tetapi itu tidak pernah terjadi — paling tidak belum!" —Liz Rubin, Potomac Utara, Milidarcy.

6. Minum ramuan baking soda
"Saya membaca sebuah artikel di surat kabar mengutip seorang dokter yang ingin berhenti merokok. Campurlah satu sendok makan baking soda dengan segelas air dan lalu minum dua kali sehari untuk seminggu pertama. Lalu sekali sehari untuk seminggu kedua. Saya tadinya merokok satu pack atau sekitar 30 batang rokok sehari. Saya minum dua gelas pada hari Minggu dan Senin. Rasanya seperti Alka-Seltzer (semacam vitamin c). Pada Minggu dan Senin, saya mengisap dua batang rokok. Pada Selasa saya hanya mengisap sebatang rokok dan lalu berhenti sama sekali. Saya teruskan ramuan baking soda itu sampai seminggu. Saya bahkan tak berpikir untuk meneruskannya hingga minggu kedua. Saya sudah berhenti rokok selama 20 tahun." ¬—Joanne Fanizza, Farmingdale, NY.

7. Menghipnotis diri sendiri
"Saya adalah psikolog di New Jersey. Pada 1976 lalu, saya sudah meraih gelar doktor, menjalani pelatihan hipnotis, dan menghisap sebungkus rokok setiap hari. Pada pesta Tahun Baru, seorang teman meminta saya menunjukkan ketrampilan hipnotis saya agar bisa membantunya berhenti merokok. Kami menghabiskan waktu sekitar satu jam, di mana dia dalam kondisi tak sadar. Sepekan kemudian, teman saya berbicara di telepon, dan dia sedang merokok. Di saat itu saya tersadar kalau saya tidak merokok selama minggu terakhir. Saya telah menghipnotis diri saya! Sekali dua kali keinginan merokok pernah muncul lagi, tapi sekarang saya bahkan tak pernah memiikirkannya lagi; Saya tak pernah lagi mengisap rokok lebih dari 30 tahun." —Sheila Sidney Bender, PhD, Florham Park, NJ.

8. Mulailah dari yang kecil
" Saya buat perjanjian dengan diri saya, maka saya bisa berhenti. Saya tak bisa mengisap sebatang rokok seminggu jika langsung menghentikan kebiasaan merokok sebungkus. Musim panas lalu, saya hanya yang mengisap dua batang rokok dan selama musim gugur, saya tak merokok sama sekali. Saya kira, sudah selesai!"

Sumber : depkes; kompas.com

2 komentar:

  1. bagaimana kalau pertanyaannya kita ganti dengan mana lebih berbahaya asap rokok dengan propaganda amerika tentang bahaya rokok? karan selama ini otak dari anti rokok di dunia di mulai sejak bisnis rokok amerika hancur? rokok amerika tidak berjaya bila memasuki negara yang nasih kuat akan cita rasa rokok daerahnya. dan bukankah ratusan tahun yang lalu orang merokok sudah banyak. kenapa baru sekarang.? maaf saya bukan mencari pembenaran tetapi mari kita kaji lebih jauh lg. jgn hanya katanya?

    BalasHapus